MEDIAJEMBER.COM , Pakusari JEMBER |-| Puluhan warga Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendatangi kantor desa setempat, Jumat (30/06/2023). Mereka mempersoalkan transparansi pengelolaan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), dan menanyakan keberadaan inventaris aset desa.
Salah satu warga, Kusmiadi, mengungkapkan bahwa sejak awal pendirian BUMDES, Kepala Desa kurang transparan dalam pengelolaannya, bendahara tidak difungsikan sesuai tupoksinya.
“Meskipun bendahara menerima simbolisasi uang sebesar 75 juta, ia tidak melaksanakan tugasnya dengan baik,” ujarnya.
Kusmiadi juga menyoroti bahwa anggaran BUMDES Desa Patemon yang mencapai lebih dari seratus juta rupiah hanya menghasilkan satu unit traktor.
Rahman Gunawan, warga Desa Patemon lainnya mempertanyakan keberadaan aset inventaris yang diduga tidak diketahui oleh pihak desa.
“Beberapa barang seperti sepeda motor Suzuki Shogun tahun 2003, televisi, sound system, dan slide proyektor adalah bagian dari aset yang tidak jelas keberadaannya. Kami berharap barang aset tersebut segera dikembalikan ke Pemdes Patemon,” katanya.
Menanggapi pertanyaan warga, Pj. Kades Patemon Siti Muslihatin menyatakan, pihaknya sudah memanggil pihak-pihak terkait polemik Bumdes.
“Pemerintah desa sudah mengundang Pengurus Bumdes, ketua, sekretaris, dan bendahara Bumdes ke Kantor desa untuk memberikan klarifikasi,” ujarnya, Jumat (30/6/2023).
Hasilnya, Ketua Bumdes menerangkan desa Patemon mendapat bantuan dana pada tahun 2016 sebesar 75 juta. Uang tersebut dibelikan 1 unit Traktor lengkap dengan gerobaknya, imbuh Pj. Kades Patemon Siti Muslihatin.
“Kemudian pada tahun 2017 – 2018 dapat tambahan modal dari anggaran DD sebesar 60 juta. Tapi pengurus / ketua tidak mengetahui tambahan modal tersebut,” jelas Siti.
Kata Siti, keterangan dari sekretaris dan bendahara BUMDES, mereka justru sama-sama tidak tahu dengan modal Bumdes tersebut.
“Sekretaris BUMDES cuma tahu dengan pembelian mesin traktor. Pengurus berjanji akan mengembalikan mesin traktor tersebut ke desa, tapi kenyataannya sampai sekarang masih belum ada.” Jelas PJ. Kades Patemon, Siti Muslihatin.
Terkait dengan Aset inventaris Desa Patemon, menurut Siti Muslihatin, pihaknya sudah konfirmasi ke istri almarhum.
“Untuk aset inventaris desa, pihak desa sudah klarifikasi sama ahli waris almarhum Kepala Desa. Aset yang ditanyakan oleh warga semuanya ada. Cuma status Sepeda Shogun yang masih belum jelas.” Katanya.
“Kami akan terus menindaklanjuti lagi mengenai pengembalian semua aset yang sudah diklarifikasi,” tegasnya.
Siti Muslihatin berharap semua warga Desa Patemon dapat bersatu, agar Desa Patemon aman, damai dan kondusif.
“Harapan saya, semua bisa bersatu dalam satu tujuan yaitu, Patemon bersatu. Sehingga tercipta kerukunan, kebersamaan, dan secara kekelurgaan dalam membangun Desa Patemon,” pungkas Pj. Desa Patemon, Siti Muslihatin.
Penulis : Heri Santoso