Burung Perkutut: Keindahan, Keunikan, dan Mitos yang Masih Diyakini

- Jurnalis

Sabtu, 8 Maret 2025 - 16:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEDIAJEMBER. COM — Burung perkutut (Geopelia striata) adalah salah satu jenis burung kicau yang populer sarat mitos dan kepercayaan di Indonesia.

Burung ini dikenal dengan suara merdunya yang khas, membuatnya banyak dipelihara oleh pecinta burung, terutama di kalangan masyarakat Jawa dan Bali.

Selain sebagai peliharaan, burung perkutut juga memiliki nilai budaya, mitos dan sejarah yang kental.

Di alam liar, burung perkutut sering ditemukan di daerah bersemak, hutan terbuka, dan lahan pertanian. Mereka termasuk burung pemakan biji-bijian dan serangga kecil.

Perkutut dikenal sebagai burung yang mudah beradaptasi dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehingga banyak dibudidayakan.

Di berbagai daerah, burung perkutut tidak hanya dianggap sebagai burung peliharaan biasa, tetapi juga dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan. Berikut beberapa mitos yang berkembang di masyarakat:

Baca Juga :  Lestarikan Budaya Bangsa dan Hidupkan UMKM, Pemdes Balung Kulon Gelar Kesenian Reog Ponorogo

Pertama, perkutut burung membawa keberuntungan. Masyarakat Jawa percaya bahwa burung perkutut dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya.

Konon, burung ini dianggap memiliki aura positif yang dapat menarik rezeki dan kesejahteraan.

Kedua, Perkutut Katuranggan, Simbol Kekuatan dan Derajat. Dalam kepercayaan Jawa, terdapat konsep “katuranggan,” yaitu ciri-ciri fisik burung yang dipercaya dapat memengaruhi pemiliknya.

Misalnya, perkutut dengan paruh pendek dan kaki berwarna hitam disebut memiliki energi mistis yang kuat, cocok untuk orang yang ingin meningkatkan kewibawaan dan keberuntungan.

Ketiga, Perkutut Bisa Menolak Bala. Beberapa orang percaya bahwa suara burung perkutut dapat mengusir roh jahat dan menangkal energi negatif.

Baca Juga :  OMG Kolaborasi dengan Jember Fashion Carnaval 2024 Hadirkan 573 Kreator Lokal dan Global Bertema “Never Ending Creations, Never Fade Beauty!”

Bahkan, ada yang meyakini bahwa burung ini dapat memperingatkan pemiliknya jika ada bahaya yang mendekat.

Keempat, Tidak Semua Perkutut Membawa Kebaikan. Meski banyak mitos positif, ada juga kepercayaan bahwa tidak semua burung perkutut baik untuk dipelihara.

Misalnya, burung perkutut yang bersuara serak atau tidak enak didengar dianggap membawa kesialan bagi pemiliknya.

Kelima, Perkutut sebagai Simbol Status Sosial. Di masa lalu, burung perkutut sering dipelihara oleh para bangsawan dan raja-raja di Jawa. Memiliki burung perkutut dengan suara merdu dianggap sebagai tanda status sosial yang tinggi.

Baca Juga :  Sambut Tahun Baru 2025 Sanggar Seni Putra Tanjung Adakan Pagelaran Tari Tradisional

Burung Perkutut di Era Modern ini masih menjadi favorit di kalangan pecinta burung, baik untuk dipelihara maupun diikutsertakan dalam lomba kicau.

Harga burung perkutut pun beragam, tergantung pada jenis, suara, dan katuranggan yang dimilikinya.

Meski mitos dan kepercayaan tentang burung perkutut masih hidup di beberapa kalangan, banyak orang kini lebih melihat burung ini dari sisi keindahan dan kualitas suaranya.

Bagi para penghobi burung, merawat perkutut bukan hanya soal mitos, tetapi juga tentang kesenangan dalam mendengar suara merdunya dan menikmati interaksi dengan burung yang dikenal jinak ini.

Bagaimana menurut Anda? Apakah mitos tentang burung perkutut masih relevan di era modern ini?

Penulis : Heri Santoso

Berita Terkait

Sambut Tahun Baru 2025 Sanggar Seni Putra Tanjung Adakan Pagelaran Tari Tradisional
Spektakuler, Peringati Hari Wayang Nasional Pemdes Balung Kulon Tampilkan 11 Dalang
Bakul Kopi Legend Simpang Tiga Rambipuji Jember
Lestarikan Budaya Bangsa dan Hidupkan UMKM, Pemdes Balung Kulon Gelar Kesenian Reog Ponorogo
HUT ke-79 RI, Pemdes Balung Tutul Menggelar Karnaval Budaya Nusantara
Kemeriahan Karnaval Budaya Mlokorejo Berkah Bagi Pedagang dan Pelaku UMKM
Lelaki Probolinggo Ini Sudah Empat Kali Ikut Tajemtra
HUT ke-79 RI, Pemdes Balung Kulon Menggelar Gerak Jalan Kreasi
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 11:27 WIB

Hendi Seharusnya Tidak Menggunakan Bundesma Bangkit Abadi Kencong Untuk Kampanye

Sabtu, 16 November 2024 - 09:31 WIB

Emosi Kalah Pendukung, Tim Kampanye Hendi Diduga Merusak Banner Gus Fawait Joss di Pantai Paseban

Minggu, 20 Oktober 2024 - 19:12 WIB

Gus Fawait Yakini Kekuatan Emak-Emak Mampu Mengantarnya Jadi Bupati Jember

Kamis, 19 September 2024 - 13:22 WIB

Baru 3 Hari Dibuka, PPS Mojomulyo Terima Puluhan Berkas Pendaftaran KPPS

Selasa, 17 September 2024 - 08:21 WIB

Maulid Nabi Muhammad SAW, Gus Fawait Serahkan Beras kepada Buruh Tani di Kecamatan Panti

Sabtu, 14 September 2024 - 17:27 WIB

Gus Fawait Menjanjikan 170 Miliar APBD Jember Untuk 20.000 Beasiswa Kuliah Gratis

Kamis, 29 Agustus 2024 - 20:03 WIB

Pasangan Petahana Hendy – Firjaun Resmi Mendaftar ke KPU Jember

Rabu, 28 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pasangan Gus Fawaid – Djoko Susanto Mendaftar Sebagai Peserta Pilkada Jember 2024

Berita Terbaru

Pemerintahan

Ribuan Pegawai Non-ASN Lulus PPPK Masih Menunggu SK

Minggu, 23 Mar 2025 - 22:10 WIB