Arti “Merdeka” Bagi Kawulo Alit

- Jurnalis

Kamis, 17 Agustus 2023 - 18:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEDIAJEMBER.COM , Bondowoso Jatim — “Pekik Merdeka” saat ini berkumandang seantero Indonesia, karena saat ini tanggal 17Agustus 2023 bertepatan dengan 78 tahun NKRI Merdeka.

Kata-kata Merdeka akan membangkitkan rasa nasionalisme anak bangsa kepada tumpah darahnya. Sekaligus rasa hormat yang tak terbatas kepada para pejuang dan pahlawan bangsa yang telah gugur melawan para penjajah.

Sejarah itulah yang melatarbelakangi, hingga sampai saat ini pekik merdeka terus berkumandang membangkitkan jiwa Nasionalisme.

Dari itulah di hari yang bersejarah ini, saya berusaha mewawancarai tujuh orang laki laki mewakili angka 7 dan satu wanita mewakili angka 8. Kemudian digabungkan dalam bentuk angka 78, menjadi simbol bahwa sudah 78 tahun Republik Indonesia ini Merdeka.

Saya mewawancarai ASMADI (65) yang saat ini aktif bergabung dengan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) sejak tahun 2019 dengan nama udaranya si pilot.

“Saya mengartikan kemerdekaan saat ini sebagai rasa syukur bisa bersumbangsih pada negara karena bergabung dengan RAPI. Kegiatan kami salah satunya bisa memberi informasi bila ada bencana atau kegiatan yang sifatnya kemanusiaan. Tentunya RAPI selalu bersinergi dengan pihak terkait seperti saat upacara bendera seperti ini,” ucap Ahmadi atau si pilot seraya menunjukkan sertifikat dari RAPI.

Baca Juga :  Pemdes Balung Kulon Bersama Sahabat Tagana dan Warga Bersih Bersih Lingkungan

Saat di pasar induk kota Bondowoso, bertemu dengan Mu’in pedagang tembakau rajang yang sudah tiga kali melihat kebakaran pasar induk.

“Saya sampai sekarang sudah 30 tahunan berjualan di emper toko ini. Kalau gak salah ingat, sudah tiga kali pasar induk ini terbakar. Saya selalu bersyukur dengan kemerdekaan Indonesia yang sudah 78 tahun, karena bisa berjualan untuk menafkahi anak dan istri,” katanya.

Sementara, seorang pemilik warkop di jalan KH Wachid Hasyim bernama Samsul mengatakan, “Kemerdekaan ini anugerah bagi saya. Karena walau sudah cukup lama berjualan kopi di trotoar, saya merasakan cukup menikmati hidup di Indonesia yang sekarang sudah 78 tahun Merdeka.” ucap pak Samsul.

Saya coba bergeser ke kelurahan Blindungan, bertemu dengan seorang penarik becak, Sofi dari desa Sekarputih yang sudah merasakan Gonta ganti presiden sejak jaman Soeharto.

“Penghasilan lebih terasa pendapatannya di jaman presiden Soeharto. Mungkin sepinya penumpang sekarang karena ada hp dan banyak yang punya sepeda motor. Namun rasa merdeka itu tetap terasa sampai saat ini, karena hidup saya aman tentrem tanpa banyak berfikir lebih,” ucap bapak Sofi sambil menatap becaknya yang catnya banyak mengelupas.

Baca Juga :  Pemdes Kasiyan Timur Adakan Tasyakuran Pembubaran Kepanitiaan HUT ke-79 RI dan Selamatan Desa

Sementara seorang ibu bernama Mina yang pernah merantau berharap meraih pundi rupiah di kota lain, seperti Makasar, Bali, Jakarta dan Surabaya.

“Saya sudah cukup lama, 25 tahunan merantau berharap merubah nasib. Karena sudah cukup usia, empat tahun lalu saya pulang kampung, sekarang kerja di Hotel Baru. Sekarang saya dapat memeriahkan perayaan Agustusan bersama ibu-ibu se-RT, kalau dulu saat merantau hanya sibuk bekerja.” Katanya.

Kebetulan juga saya bertemu dengan bapak Madir, petugas kebersihan di Wisma Kapolres Bondowoso. “Saat ini saya ke wisma setiap empat hari sekali. Setiap ganti Kapolres memang terkadang beda penerapan jadwal dan tata caranya. Sebelum bapak Kapolres yang sekarang, perdua hari saya datang ke wisma. Tentunya sekarang lebih banyak merdekanya, maksudnya bisa lebih banyak waktu diluar.” Kata Madir.

Selanjutnya saya bertemu dengan bapak Imron dari desa Bengkal . Sehari harinya dengan motor bututnya keliling kampung untuk mencari rongsokan.

“Pekerjaan ini sudah saya jalani duapuluh tahun lebih, karena saya tidak punya keahlian. Di usia yang sudah tua ini, saya tiap hari pergi ke rumah-rumah orang untuk mencari atau membeli barang barang mereka yang sudah tidak terpakai. Sebenarnya arti merdeka itu saya sendiri sulit mengatakan, bahkan kalau sekarang tanggal 17 adalah hari kemerdekaan saya gak tahu. Tapi saya merasa merdeka, bisa hidup di negeri ini dengan aman sehat dan nyaman, itu sudah cukup “,kata pak Imron.

Baca Juga :  Desa Balung Kidul Siap Gelar PAW di Tahun 2025

Menjelang sore saya coba berbagi sebatang rokok kepada Ahmari 45 tahun, warga dusun kampung haji desa Bataan, untuk mendengar arti kata Merdeka.

“Saya tempo hari lama di pulau Bali bekerja bangunan,membuat hotel, homestay juga rumah pribadi yang punya tapi orang bule. Namun karena kurang pas kerja disana akhirnya saya kembali pulang,nsekarang menunggu cari rezeki di sini. Alhamdulillah sudah dapat untuk beli beras dan lauknya. Harapan saya nasib bisa berubah saat usia negara kita sudah 78 tahun, tidak harus mengayuh becak terus,” ujar Ahmari penuh harap.

Hasil yang bisa dihimpun dari beberapa orang tersebut, para kawula alit, kawula yang sederhana tidak muluk-muluk mengartikan kemerdekaan NKRI yang sudah 78tahun merdeka.

Penulis : Iqbal Tarkat Jr.

Editor : Sam Heri

Berita Terkait

Lomba Masak Kreasi di Balung Kulon Ciptakan Kreativitas dan Keakraban Warga
Bakul Kopi Legend Simpang Tiga Rambipuji Jember
Menjelang Musim Hujan, Komunitas Pemuda Jalan Kamboja 2 Gelar Kerja Bakti Lingkungan
Pemdes Kasiyan Timur Adakan Tasyakuran Pembubaran Kepanitiaan HUT ke-79 RI dan Selamatan Desa
Baru 3 Hari Dibuka, PPS Mojomulyo Terima Puluhan Berkas Pendaftaran KPPS
BARISTA Ikuti Lomba Gerak Jalan Peringatan HUT ke-79 RI
Memperingati HUT RI ke-79, Kecamatan Balung Gelar Gerak Jalan SMA dan Umum
Pemerintah Desa Kepanjen Serahkan BLT-DD Periode Juni – Agustus 2024

Berita Terkait

Rabu, 26 Februari 2025 - 12:45 WIB

Pelanggaran Penjualan Pupuk Subsidi Melebihi HET: Ancaman bagi Petani dan Ketahanan Pangan

Senin, 3 Februari 2025 - 14:18 WIB

BLES Salurkan Bantuan Bata Ringan Blesscon untuk Percepatan Penyelesaian Bangunan Masjid Al-Ikhlas Jember

Jumat, 31 Januari 2025 - 11:09 WIB

Pemkab Jember dan PT Semen Imasco Asiatic Bahas Solusi Dampak Kesepakatan Pembatasan Tonase

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:29 WIB

Komisi B DPRD Jember Sidak Penolakan Mini Market di Desa Lojejer

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:12 WIB

Pedagang Pasar Lojejer Protes Pendirian Minimarket Dekat Pasar Tradisional

Selasa, 6 Agustus 2024 - 07:47 WIB

OMG Kolaborasi dengan Jember Fashion Carnaval 2024 Hadirkan 573 Kreator Lokal dan Global Bertema “Never Ending Creations, Never Fade Beauty!”

Sabtu, 27 Juli 2024 - 17:19 WIB

Mahasiswa Politeknik Negeri Jember Bersama FORDISPENA Manfaatkan Limbah Ampas Kelapa dan Kulit Kopi di Desa Arjasa Menjadi Tepung Gluten-free

Kamis, 30 Mei 2024 - 20:19 WIB

Bupati Jember Apresiasi Peran Aktif Bundesma Kendalikan Inflasi

Berita Terbaru