MEDIAJEMBER.COM , Jember — Momen peringatan HUT RI selalu mendapat perhatian masyarakat Indonesia mulai kota besar hingga pelosok desa untuk merayakan. Berbagai acara maupun lomba digelar untuk menyemarakkan peristiwa bersejarah itu.
Salah satunya adalah kegiatan karnaval yang akan digelar di Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember. Acara tahunan ini biasanya menyajikan keberagaman suku dan budaya Indonesia. Pesertanya berbagai unsur elemen masyarakat, mulai pemerintahan, perangkat, guru, pelajar dan masyarakat umum.
Namun patut disayangkan, penarikan biaya karnaval Kencong yang dilakukan oleh PGRI Kencong menimbulkan ketidaknyamanan bagi guru ASN yang berdinas di Sekolah Dasar.
Informasi yang diperoleh media, PGRI Kencong memungut biaya karnaval dengan membuat aturan melalui keputusan K3S. Bahwa semua guru ASN wajib mengikuti karnaval dan membayar 200 ribu rupiah untuk partisipasi.
Bagi guru ASN yang bisa tidak mengikuti karnaval, harus menunjuk dan dan guru Sukwan sebagai pengganti. Namun mereka masih tetap harus membayar. Pembayaran dikoordinir masing-masing sekolah oleh guru ditunjuk Kepala sekolah.
Menurut seorang guru yang namanya dirahasiakan, dia merasa keberatan penarikan biaya tersebut.
“Tidak semua guru ASN di kencong itu kaya raya dan tidak semuanya dapat sertifikasi, atau ada yang dapat sertifikasi tapi gajinya sudah kembang kempis. Sehingga apabila membayar 200.000 plus membayar orang yang mengganti kami karnaval, SANGAT KEBERATAN,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, gaji yang diterimanya untuk belanja bulanan, untuk beli beras, untuk beli susu anak anak dan untuk keperluan keluarga.
“Jangan hanya karena kepentingan pemimpin Kencong yang ingin mendapatkan pujian oleh pemimpin tingkat kabupaten sehingga kami dikorbankan,” ujarnya.
Bahkan menurutnya, Kegiatan karnaval PGRI dan iuran ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun.
“Setelah kami cek ke beberapa guru di kecamatan lain ternyata banyak yang tidak melaksanakan seperti di Kencong,” pungkasnya.
Dia berharap agar keluhan hati kami guru-guru di Kencong ini disampaikan kepada pimpinan di atas agar ada perubahan seperti kecamatan lainnya.
Sampai berita ini ditulis, ketua kegiatan Agustusan PGRI Kencong tidak mengangkat telp dan menjawab WA yang dikirimkan media ini.