Polemik Distribusi Pupuk Subsidi di Kecamatan Puger, Gapoktan Ambil Alih Kelompok Tani Agung Rahayu 3

- Jurnalis

Sabtu, 18 Januari 2025 - 21:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puger, MEDIAJEMBER.COM — Ketua Paguyuban Kios Pupuk Kecamatan Puger, Hendro Saputro, menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam praktik monopoli distribusi pupuk subsidi. Pernyataan tersebut disampaikan saat ia dikonfirmasi mengenai polemik yang beredar pada Sabtu (18/01/2025).

Hendro menegaskan bahwa petani yang mengajukan perpindahan kios kepada distributor. “Permintaan tersebut berasal dari hasil rapat kelompok tani yang disampaikan secara tertulis ditanda tangani oleh Ketua Kelompok Tani, PPL, Tim Verval juga Koordinator BPP kepada CV ARTA GUNA sebagai distributor pupuk.” Jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa penjualan pupuk subsidi di Puger mengikuti harga eceran tertinggi (HET). Untuk pupuk Urea subsidi, HET ditetapkan Rp 112.500 per 50 kg, sementara Ponska seharga Rp 115.000 per 50 kg.

“Meskipun harga HET sudah ditetapkan, di kios mereka pupuk dijual dengan harga Rp 125.000 per 50 kg. Lebihnya dari harga HET masuk ke kas kelompok tani untuk operasional.” Lanjut Hendro.

Baca Juga :  Cuaca Membaik, Hasil Tangkapan Nelayan Puger Membludak

Ia memastikan transaksi tersebut dilakukan secara transparan dan tidak ada keuntungan pribadi.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Agung Rahayu 2, Rahmat Agung Efendi, menjelaskan bahwa harga pupuk subsidi di kios Bundesma sudah sesuai dengan HET yang berlaku.

Ia mengatakan, “Sejak 1 Januari sampai bulan Juni 2024 Bundesma menjual pas sesuai HET. Dalam pertemuan petani pada 21 Juli 2024, harga sepakat dinaikkan menjadi Rp 125.000 per 50 kg untuk Urea dan Ponska. Keputusan tersebut disetujui oleh semua pihak, termasuk perwakilan BPD dan Pemdes Puger Wetan hadir.”

Baca Juga :  Dampak Kemarau Panjang, Cari Uang Susah Terpaksa Jual Jerami

Uang kas kelompok, kata Rahmat, digunakan untuk berbagai keperluan operasional, seperti ongkos konsumsi rapat yang diadakan 2 bulan sekali. Selain itu, kelompok tani juga menggunakan dana kas untuk membeli herbisida dan mendukung kegiatan sosial di desa, seperti tutup tandur.

Polemik distribuai pupuk subsidi Puger Wetan
Anggota kelompok tani Agung Rahayu 3

Senada dengan Rahmat, Suwarno, perwakilan Gapoktan Desa Puger Wetan, menyatakan bahwa penjualan pupuk subsidi di kios Bundesma sudah sesuai dengan HET.

“Harga Rp 125.000 sudah sesuai dengan kesepakatan para petani dan semua pihak, yang dituangkannya dalam berita acara pertemuan.” Katanya.

Terkait perubahan ketua kelompok tani Agung Rahayu 3, Suwarno mengungkapkan bahwa perubahan tersebut dilakukan atas keinginan petani.

“Banyak anggota kelompok yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan Buhori, karena tidak transparan dalam pengelolaan pupuk. Gapoktan pun mengambil alih sementara kelompok tersebut untuk menghindari kericuhan lebih lanjut.”

Baca Juga :  Kades Kasiyan Timur Resmikan Gedung Aula TP PKK

Gapoktan melakukan langkah tersebut setelah kios yang menaungi Buhori tidak lagi dapat menerima pupuk. Mereka pun memindahkan distribusi pupuk ke kios Bundesma. Meski demikian, Buhori menolak bergabung dan memilih untuk melaporkan masalah ini ke Kepala Desa.

Wimphie Agraris Pambudi, penyuluh lapangan Desa Puger Wetan, menilai pengambilalihan kelompok Agung Rahayu 3 oleh Gapoktan adalah keputusan yang tepat. Menurutnya, ada dugaan permainan dalam distribusi pupuk oleh Buhori, seperti pengakuan bahwa pupuk tidak tersedia meskipun sebenarnya ada.

Wimphie berharap distribusi pupuk subsidi di Puger dapat tertata lebih baik di masa mendatang. Perbaikan e-RDKK dan pemerataan distribusi pupuk menjadi harapan besar agar tidak ada lagi penyelewengan.

Editor : Sam Heri

Berita Terkait

Audensi Antara Kades dan Warga Desa Curah Kalong Belum Temukan Titik Temu
Kades Mlokorejo Klaim Tidak Tau Adanya Stockpile Batubara di Wilayahnya
Polemik Penolakan Pendirian Minimarket di Desa Lojejer
Pedagang Pasar Lojejer Protes Pendirian Minimarket Dekat Pasar Tradisional
Blokade Warga Kasiyan Timur Berbuah Kesepakatan: Perbaikan Jalan dan Aturan Baru Truk Melintas
Imasco Mengaku Memberi Bantuan kepada Sopir Terlantar Akibat Blokade Jalan Kasiyan-Puger
Sopir Truk Monster Kehabisan Uang Akibat Blokade Jalan di Jember
Pendemo dan PT Semen Imasco Saling Blokade Jalan

Berita Terkait

Sabtu, 23 November 2024 - 08:19 WIB

Akses Jalan ke SDS Nurul Islam Jember Akhirnya Dibuka Kembali Seperti Semula

Kamis, 21 November 2024 - 21:47 WIB

Akses Jalan ke Sekolah Ditutup, Pihak SDS Nurul Islam Jember Kecewa

Jumat, 8 November 2024 - 10:24 WIB

Koramil Jenggawah dan Pelajar Bersatu Bersihkan Lingkungan untuk Peringati Hari Pahlawan

Kamis, 17 Oktober 2024 - 08:40 WIB

Dua Siswa SMA Plus Bustanul Ulum Puger Juarai Lomba Pidato Bahasa Inggris Tingkat Nasional

Rabu, 9 Oktober 2024 - 09:23 WIB

Polije Kenalkan Teknologi UMB Berbasis Limbah Tembakau dan Kalender Reproduksi Guna Meningkatkan Produktivitas Sapi Potong Di Kelompok Agrapana Sejahtera

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:47 WIB

UNEJ Support Pelaksanaan Munas KAUJE VI

Sabtu, 27 Juli 2024 - 17:19 WIB

Mahasiswa Politeknik Negeri Jember Bersama FORDISPENA Manfaatkan Limbah Ampas Kelapa dan Kulit Kopi di Desa Arjasa Menjadi Tepung Gluten-free

Kamis, 18 Juli 2024 - 09:02 WIB

PMR SMK 01 Diponegoro Wuluhan Peragakan Pertolongan Pertama di Depan Peserta MPLS 2024

Berita Terbaru

Sosial

PMR Wira SMKN 1 Jember Gelar Diklat Kepalangmerahan

Minggu, 2 Feb 2025 - 09:08 WIB