Puger, MEDIAJEMBER.COM — Rangkaian acara petik laut dan selamatan desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember ditutup dengan acara puncak yaitu Larung Sesaji.
Dalam prosesi larung sesaji yang diadakan pada Senin pagi (22/07/2024), beberapa replika perahu yang berisi Ubo Rampe atau sesajen dilarung ke laut lepas.
Kepala Desa Puger Kulon, Nurhasan mengatakan, “Kegiatan pagi ini merupakan puncak rangkaian petik laut yaitu larung sesaji. Nantinya, replika perahu dan sebagainya yang diarak ini akan dilarung ke Pantai Selatan yaitu Pantai Pancer.”
“Larung sesaji ini merupakan bentuk syukur kita kepada Allah SWT bahwa selama setahun kita sudah diberi rejeki yang berlimpah. Jadi wajar kiranya kalau kita mewujudkan syukur dalam selamatan desa dan petik laut.” Ujar Nurhasan kepada media.
Lebih lanjut, Nurhasan didampingi istri dan Camat Puger Subagiyo, SP menjelaskan, bahwa salah satu bentuk syukur adalah dengan melarung kepala sapi.
“Kepala sapi ini tujuannya, kalau kita sudah bertahun-tahun mengambil ikan. Maka pada saatnya, sekarang ini kita memberi makan ikan dengan kepala sapi.” Kata Nurhasan sambil menunjuk kepala sapi uang berada di replika perahu.
Sebelum acara Larung Sesaji, sambung Nurhasan, Pemdes Puger Kulon sudah mengadakan beberapa rangkaian acara Selamatan Desa dan Petik Laut.
“Kami memulai kegiatan ini hari Senin tanggal 15 Juli 2024 mengadakan gebyar UMKM yang diikuti oleh sekitar 25 peserta, berakhir hari ini.”
“Kemudian tanggal 18 kemarin ada bedah sejarah desa Puger Kulon. Yang mana pada saat itu sudah ditentukan, hasil riset dan sebagainya berdasarkan dari arsip nasional. Desa Puger Kulon berusia sudah 148 tahun, jadi berdirinya desa Puger Kulon pada tahun 1876.” Jelas Kepala Desa Puger Kulon, Nurhasan.
“Kemudian acara dilanjut dengan Khotmil Qur’an dan tahlil akbar pada Jumat malam. Dilanjut kemarin (Minggu), Kirab Budaya yang dihadiri oleh Bupati Jember beserta seluruh kepala OPD Kabupaten Jember.” Kata Nurhasan.
Saking banyaknya peserta, lanjut Nurhasan, Kirab Budaya berakhir finish jam 21.45 WIB. “Alhamdulillah dengan animo masyarakat yang luar biasa, filosofi kami ekonomi bergerak di desa Puger Kulon.” Ungkapnya.
Kepala desa Puger Kulon, Nurhasan mengharap kegiatan Petik Laut Larung sesaji dapat terus dilakukan.
“Mudah-mudahan Petik Laut dan Larung Sesaji terus berlanjut, karena ini merupakan budaya kearifan lokal yang harus kita uri-uri (jawa: red), kita jaga. Sehingga kedepannya nanti acara ini akan semakin gebyar dan semakin berkembang,” pungkas Nurhasan.
Diketahui, Jolen atau replika perahu diarak dari kantor desa Desa Puger Kulon menuju ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Selanjutnya, prosesi Camat Puger menyerahkan replika perahu kepada nelayan untuk dilarung ke Pantai Selatan.
Penulis : Heri Santoso